Kenapa???
berulang kali aku bilang pada ibuku, 'mah, kayaknya dwi kejebak ni ama kimia?!',, hahaha"
ibu ku hanya bilang, "sudah jalani saja.."
aku diam, bukan karena merencanakan strategi agar pindah ke Universitas lain. Tapi aku harus ambil 'sesuatu' dari kimia yang membuatku merasa butuh dengan ilmu itu...
Baru kemarin malam aku sms dua teman yang sudah ku percaya, pertanyaan simple, "Kalo udah lulus ilmu kimia kalian mau dijadikan apa??",,, orang pertama bilang, "menohok sekali pertanyaanmuuu,, hahaha"
orang kedua bilang, "saya mau jadi apoteker sambil jadi anggota dewan".
Buat aku, jawaban kalian tetap tak akan menjadi pondasi kuat untuk terus berada di kimia. Jawaban kalian itu biasa, dan hal tersebut sudah banyak peminatnya. Ah! andai saja jawaban kalian sevisi denganku. aku butuh jawaban keren.
Tak bisa dipungkiri kimia itu ilmu khayal. Kita tidak akan bisa melihat atom berterbangan dimana-mana, jangankan atom, liat oksigen saja aku belum pernah.. Daya khayal kita harus cukup tinggi untuk menggambarkan tiap-tiap atom di muka bumi ini... Aku ingin suatu alasan yang membuatku merasa butuh dengan kimia, yang membuatku merasa ilmu kimia ku tak hanya untuk dunia, tapi juga untuk akhirat. Terutama untuk 'ISLAM'.
Sebelum membahas inti dari notes ini kepada beberapa orang special yang aku tag-in, aku ingin sedikit bercerita tentang konflik dalam neuronku.
Seperti yang kalian ketahui, produk-produk yahudi dan amerika mendominasi dunia. Dan sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa keuntungan dari penjualan mereka adalah untuk merebut tanah suci palestina dan ngerusak islam di Indonesia. Sedih, miris, merasa tak berguna, merasa kalah, marah, kesal, tercengang, dan kagum, itu mimik-mimik yang ada pada otakku. Pernah dengar kata, "TUNTUT PEMERINTAH AGAR PUTUS HUBUNGAN DAGANG DENGAN YAHUDI!" atau "PAKAI BARANG ASLI INDONESIA". atau "BOIKOT PRODUK YAHUDI! BOIKOT PRODUK YAHUDI!"... Sering dengar bukan?!?!..
Dari situ pertengkaran antara dua kepribadian didalam diriku dimulai, kepribadian satu yang polos dan suka ikutikut aja, sedangkan kepribadian dua yang sering sok tau dan sering sekali kontra tapi pertanyaan-pertanyaannya sering membuka piikiran kepribadian satu.
Kepribadian satu : SETUJUU, aku setuju. Kita harus boikot barang-barang mereka! HARUS! mulai sekarang rahma hanya boleh mengkonsumsi barang-barang bukan dari mereka.
Kepribadian dua : aaaah, tetep aja. lu mau nyuci baju pake sabun ASEPSO?? mau sikat gigi pake air doang?? terkadang yang nuntun-nuntut gitu tuh cuma omdo. Bisaanya ngomong, tapi gw yakin di rumah dia juga pake barang yahudi. Gw gak suka, gw lebih suka sekarang yang ngomong-ngomong gitu bikin solusi. Kalo lu mau masyarakat Indonesia ga pake barang-barang produk yahudi, lu harus punya penggantinya. Tentu pengganti yang lebih murah, lebih bagus, dan lebih islami. Dan inget, niat lu untuk islam, keuntungan dunia itu bonus kalo lu mikirin kepentingan agamanya Allah. Nanti kalo mereka udah bikin penggantinya baru dah koar-koar. Sekarang kebutuhan rumah tangga masih membutuhkan produk yahudi. Serba salah bukan?!
Kepribadian satu : terus gimana?? caranya gimana?? kan kamu tau, sebenarnya kebudayaan kita banyak. Dulu waktu masih zaman soekarno bangsa kita masih tetep idup kook walaupun gak pake rinso, gak pake sunlight, dan lain-lain. Harusnya zaman sekarang bisa juga dooong. Kalo pun kita putus hubungan dagang dengan mereka setidaknya kita bisa pake cara tempo doeloe.
Kepribadian dua : iya bisa, tapi lu harus liat juga lingkungan kita berevolusi. dari bersih jadi kotor. Kuman-kuman pada mutasi ke level yang lebih tinggi. Sekarang itu butuh teknologi. Butuh otak untuk berpikir. Tidak hanya lingkungan, orang-orang itu sudah kritis. mereka ga akan pindah kalo alasannya cuma 'Itu produk yahudi atau Ini produk dari orang-orang islam'. Kita butuh siasat... Lagipula mereka itu cerdik, gw yakin ada banyak para cendekiawan muslim yang telah membuat produk penggantii, tapi sayaang, mereka kalah saing. produk muslim dibeli oleh oknum-oknum yahudi kemudian di musnahkan (seperti yang terjadi pada suatu majalah islam yang tidak bisa saya sebut namanya) atau oknum-oknum itu membuat isu. Banyaklah cara-cara mereka menimbun produk islam makanya kita butuh kemasan menarik, butuh sesuatu yang lebih dan unik tapi syar'i. Lu punya Al-qur'an, kalo emang lu percaya Alquran itu petunjuk kehidupan, gw yakin lu bisa nemu resep yang bagus buat menggeser produk yahudi. Coba telaah lebih dalam...
Kepribadian satu : *hening*
Perdebatan diriku dengan diriku berakhir hening. Dari situ aku ingin kita mengubah dunia.
Ini cita-citaku yang butuh orang-orang banyak. Ayo kita bangun 'Unilever Islam Punya'. Aku butuh kimia untuk tau bahan-bahan keren dalam membuat sabun mandi, sabun colek, sampoo, detergen, Odol, dan lain-lain. Aku butuh Fisika untuk membuat alat-alatnya, mekanisme, dan lain-lain. Aku butuh Ilmu komputer untuk desain, untuk penggambaran, penstrategian, dan lain-lain. Dan yang paling penting aku butuh orang-orang yang mau mengubah dunia... Wahai para calon ilmuwan Muslim, PR kita banyak...
Kalian tau, sejak masuk kimia aku jadi suka berkhayal. Berkhayal, kita akan mengirimkan banyak produk-produk rumah tangga ke palestina. Indonesia ini akan murni memakai produk yang rasulullaah saw. sarankan. Israel laknatullaah akan kehabisan dana dalam membiayai kehancuran palestin, bahkan mereka akan ikut memakai produk kita. Seluruh umat islam akan memakai barang-barang murni islami. Banyak... banyak sekali khayalanku..
silahkan... silahkan tertawa bagi yang menganggap ini tak mungkin. Silahkan meremehkan bagi yang menganggap aku hanya berkhayal.
Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya bukan?!?! Iya, Insya Allah kita akan membangunkan monster yang telah lama tertidur pulas...
ALLAHU AKBAR
Siapa yang mau ikut project ini???
ahh, paling sedikit...
Rahma Dwi Jayanti, 28 Oktober 2011, 12.48 WIB.
My Green Room..

No comments:
Post a Comment